Komunikasi publik dan Keterlibatan komunikasi dengan masyarakat yang terdampak Covid-19

Virus

 

  1. Mengidentifikasi juru bicara di setiap tingkatan, baik lokal maupun nasional, membuat daftar keahlian para juru bicara dalam mengantisipasi ancaman kesehatan masyarakat, dan, jika dibutuhkan, diberikan pelatihan singkat.
  2. Membuat rancangan pola pesan sebelum diinformasikan kepada publik.
  3. Mengidentifikasi media utama/mainstream, membuat dan memperbarui daftar jurnalis, serta membina hubungan baik dengan media.
  4. Mengidentifikasi media, saluran komunikasi, influencer (tokoh yang berpengaruh) dan nilai jangkauan potensialnya untuk audiens sebagai target potensial. Gunakan saluran dan influencer yang dipercaya dan banyak disukai oleh audiens target.
  5. Menetapkan metode untuk memahami keprihatinan, sikap, dan kepercayaan audiens utama.
  6. Mengidentifikasi sasaran audiens, dan mengumpulkan informasi tentang pengetahuan dan perilakunya (misalnya siapa yang dapat mereka percayai, bagaimana mereka akan menerima informasi, kebiasaan sehari-hari, keprihatinan mereka, dll).
  7. Mengidentifikasi influencer (misalnya. tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas kesehatan, tabib tradisional, dll.) dan jejaring komunitas yang ada (mis. organisasi kemasyarakatan/LSM kesehatan, kelompok perempuan (PKK), serikat pekerja, relawan kesehatan masyarakat/penggerak sosial untuk polio, malaria, HIV) yang dapat digunakan kembali untuk pelibatan masyarakat