Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang tepat sasaran dan mencapai tujuan. Komunikasi dikatakan efektif jika, informasi, ide atau pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik, terjadi kesamaan persepsi, pemahaman antara pengirim dan penerima
Rumah Sakit tempat bekerja berbagai profesi; yaitu Medik (Dokter Umum, Dokter Spesialis), Keperawatan (Perawat Klinik, Bidan) dan Profesi Lainnya (Farmasi, Analis, Radiografer, dll.). Setiap profesi mempunyai cara sendiri berkomunikasi. Sekitar 45% pelanggaran disiplin oleh dokter adalah disebabkan oleh kesalahan berkomunikasi (MKDKI).

Tujuan komunikasi efektif adalah:
- Menerapkan komunikasi efektif antar pemberi layanan di rumah sakit untuk meningkatkan keselamatan pasien / patient safety
- Mengembangkan kerja tim dengan prinsip “patient centre care”, masing masing profesi tidak bisa bekerja sendiri sendiri, tetapi harus menjadi sebuah tim yang solid, kompak, serta bekerjasama.
Contoh Jenis komunikasi di rumah sakit
-
- Informasi (asuhan): Informasi Jam pelayanan, Pelayanan yang tersedia, Cara mendapatkan pelayanan, Rencana tindakan, dll
- Informasi pelayanan: Edukasi tentang penyakit, Edukasi tentang obat, Edukasi pasien tentang apa yang harus di hindari, Edukasi untuk meningkatkan kualitas hidup pasca dari RS, Edukasi tentang Gizi, dll,Rencana tindakan, dll
Strategi Penerapan :
Komunikasi Efektif yang diterapkan di Rumah Sakit menggunakan Strategi SBAR yang terdiri dari :
- S : Situation; Yakni penjelasan situasi terkini yang terjadi pada pasien.
- B : Background; Yakni informasi penting apa yang berhubungan dengan kondisi dan latar belakang pasien terkini.
- A : Assessment; Yakni hasil pengkajian kondisi pasien terkini/ terakhir.
- R : Recommendation; Yakni rekomendasi apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah terhadap pasien ybs.
Ekspektasi :
- Profesional Pemberi Asuhan (PPA) mampu bekerjasama , meningkatkan akurasi diagnosis, mencegah krisis medis dan intervensi yang mahal, serta menghindari long stay perawatan.
- Membantu peran integrasi dan coordinative care pada para pasien.
Tujuan akhir tercapai:
- Meningkatkan kepuasan pasien,
- Penggunaan sumber dana kesehatan yang cost effective,
- Mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien,
- Meningkatkan mutu pelayanan,
- Meningkatkan image pelayanan dan menurunkan kemungkinan tuduhan pelayanan yang kurang baik.