Hampir semua industri terkena dampak di masa pandemi Covid-19 saat ini, termasuk rumah sakit sebagai industri kesehatan. Tantangan rumah sakit era pandemi covid-19 adalah mampu memberikan pelayanan kesehatan, baik pada penderita Covid-19 maupun pasien umum. Beberapa rumah sakit terpaksa libur sementara, bahkan hal terburuknya ada yang harus menghentikan operasional rumah sakit atau tutup. Menjadi catatan penting bahwa bisnis yang mengalami peningkatan pesat saat pandemi covid-19 seperti: E-Commerce (berbelanja online), Jasa Logistik (Layanan ekspedisi barang atau logistik), Alat Kesehatan dan Medis (Masker dan hand sanitizer, APD) merupakan bisnis yang dijalankan berbasis teknologi atau digitalisasi.
Berdasarkan hasil survei, masyarakat semakin takut untuk mengunjungi rumah sakit sejak pandemi virus corona, dari 110 responden menyatakan sebelum adanya pandemi 31,8% responden mengunjungi rumah sakit minimal satu kali selama satu tahun, sejak ada covid 19 terlihat ketakuan yang cukup tinggi mengunjungi institusi kesehatan, sebanyak 71,8 persen memilih untuk tidak mengunjungi fasiltas kesehatan. Survei menemukan bahwa konsultasi kesehatan secara digital sangat diminati masyarakat terutama sejak adanya Covid-19.
(Sumber: https://nasional.kontan.co.id/news/survei-markplus-masyarakat-enggan-mengunjungi-rumah-sakit-sejak-covid-19)
Menuju bisnis rumah sakit berkembang pesat di era pandemi Covid 19 tentunya hal yang sangat menarik. Rumah sakit dipaksa memilih strategi yang tepat untuk tetap meningkatkan kembali brand dan mendapatkan kembali kepercayaan dari masyarakat.
Tujuan strategi pemasaran rumah sakit era pandemi covid 19
- Meindentifikasi pelayanan yang bisa dikembangkan selama pandemi covid 19
- Membuka wawasan mengenai peluang – peluang potensial yang mampu di kembangkan
- Memberikan strategi dalam mengembangkan peluang bisnis yang ada di rumah sakit.
- Melaksanakan pemasaran sesuai dengan pedoman etika rumah sakit