RUMAH SAKIT MEMASUKI ERA BARU DIGITALISASI

Telemedicine

Perilaku konsumen dan masyarakat Indonesia akibat pandemi Covid-19 mempercepat proses digitalisasi pada industri, termasuk industri jasa Rumah sakit,  ditandai dengan mudahnya masyarakat  mengakses informasi dan pengetahuan , setiap hari kehidupan manusia tidak lepas dari  teknologi, baik itu telepon genggam, media sosial. teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.  Perubahan gaya hidup terlihat dari penggunaan smartphone yang tinggi.  Sebab itu mau atau tidak mau  pelaku industri harus  adaptasi dengan  teknologi baru agar tidak kehilangan  pasar.

Era baru masa depan rumah sakit  mendatang  masuk dalam era digitalisasi . terobosan dan invasi digital teknologi seperti:

  1. Robot pelayan penyakit Covid 19,
  2. Bidan robotika,
  3. Robotic surgery dengan bantuan spesialis bedah  dapat  menggerakkan robot dari jarak jauh dan  melalukan tindakan operasi
  4. Artificial intelligence terkait pembacaan patologi anatomi
  5. Alat pemantau pasien dalam kesehariannya di luar rumah sakit.

 

Perilaku customer

Perilaku pengguna kesehatan akibat  mudahnya akses informasi akan  cenderung rasional, mereka lebih pintar dan berpegnalaman, berperilaku memilih, menuntut, dan interaktif, sehingga  rumah sakit dituntut harus berubah.

 

Menjadi pertanyaan saat ini adalah:

  1. Bagaimana mempersiapkan rumah sakit memasuki era digitalisasi
  2. Bagaimana merubah budaya  sebagian besar personil rumah sakit belum terbisa  menggantikan kebiasaan sebelumnya dengan kebiasaan baru dengan memanfaatkan teknologi.
  3. Bagaimana cara  efisiensi seperti pendaftaran,  pasien tidak perlu mengantri , namun bisa digantikan dengan pendafraran online.
  4. Bagaimana menghubungkan dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM RS), rekam medis elektronik dan penggunaan komputer dalam keseharian.
  5. Bagaimana mempersiapkan operator
  6. Bagaimana cara kolaborasi dengan berbagai  lembaga yang mengembangkan teknologi.
  7. Bagaimana penggunaan telemedicine

 

Kebijakan Pemerintah

Sampai saat ini belum mengeluarkan kebijakan tentang:

  1. Sertifikasi terhadap berbagai inovasi teknologi,
  2. Perijinan,
  3. Belum teradopsi dalam  akreditasi rumah sakit.

 

Sebagai contoh pemanfaatan teknologi informasi di bidang manajemen kesehatan adalah dengan membangun sistem informasi rumah sakit (SIR). Salah satu manfaatnya untuk  kepentingan pengolahan data pasien yang digunakan untuk kalangan medis rumah sakit seperti data penyakit, riwayat penyakit pasien hingga sistem pelaporan perkembangan pasien ketika sedang menjalani perawatan. Bahkan untuk kepentingan manajemen rumah sakit itu sendiri peran teknologi digital ini dapat juga dipergunakan untuk menentukan kebutuhan tenaga di ruang rawat, pengklasifikasian klinis pasien berbasis kebutuhan perawat.

 

Selain itu dapat pula membantu dalam penerapan rekam medis. Pengertian rekam medis berbasis komputer secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitalisasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dan lain – lain), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis, untuk membantu pengembangkan e-health program dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar infomasi secara elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara real time melalui internet.

 

Kemajuan teknologi ini juga dapat membantu mengatasi masalah langkanya tenaga ahli di daerah dengan menerapkan pengobatan jarak jauh, seperti: telemedicine, teleconsultation, dan teleradiology.Dimana untuk  saat ini, pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti institusi pendidikan, organisasi profesi, dan pelaku industri telah mengembangkan pengobatan jarak jauh. Telemedicine merupakan suatu layanan kesehatan antara dokter atau praktisi kesehatan dengan pasien jarak jauh guna mengirimkan data medik pasien menggunakan komunikasi audio visual mengunakan infrastruktur telekomunikasi yang sudah ada misalnya menggunakan internet, satelit dan lain sebagainya.

 

Tidak dapat kita hindari lagi bahwa saat ini rumah sakit harus bergerak cepat untuk menjadi salah satu pusat layanan kesehatan yang informatif dan tanggap pada situasi era digitilasasi 4.0 untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga menjadi pemenang dalam suasana yang kompetitif. (Sarwestu Widyawan)