Perilaku konsumen dan masyarakat Indonesia akibat pandemi Covid-19 mempercepat proses digitalisasi pada industri, termasuk industri jasa Rumah sakit, ditandai dengan mudahnya masyarakat mengakses informasi dan pengetahuan , setiap hari kehidupan manusia tidak lepas dari teknologi, baik itu telepon genggam, media sosial. teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Perubahan gaya hidup terlihat dari penggunaan smartphone yang tinggi. Sebab itu mau atau tidak mau pelaku industri harus adaptasi dengan teknologi baru agar tidak kehilangan pasar.
Era baru masa depan rumah sakit mendatang masuk dalam era digitalisasi . terobosan dan invasi digital teknologi seperti:
- Robot pelayan penyakit Covid 19,
- Bidan robotika,
- Robotic surgery dengan bantuan spesialis bedah dapat menggerakkan robot dari jarak jauh dan melalukan tindakan operasi
- Artificial intelligence terkait pembacaan patologi anatomi
- Alat pemantau pasien dalam kesehariannya di luar rumah sakit.
Perilaku customer
Perilaku pengguna kesehatan akibat mudahnya akses informasi akan cenderung rasional, mereka lebih pintar dan berpegnalaman, berperilaku memilih, menuntut, dan interaktif, sehingga rumah sakit dituntut harus berubah.
Menjadi pertanyaan saat ini adalah:
- Bagaimana mempersiapkan rumah sakit memasuki era digitalisasi
- Bagaimana merubah budaya sebagian besar personil rumah sakit belum terbisa menggantikan kebiasaan sebelumnya dengan kebiasaan baru dengan memanfaatkan teknologi.
- Bagaimana cara efisiensi seperti pendaftaran, pasien tidak perlu mengantri , namun bisa digantikan dengan pendafraran online.
- Bagaimana menghubungkan dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM RS), rekam medis elektronik dan penggunaan komputer dalam keseharian.
- Bagaimana mempersiapkan operator
- Bagaimana cara kolaborasi dengan berbagai lembaga yang mengembangkan teknologi.
- Bagaimana penggunaan telemedicine
Kebijakan Pemerintah
Sampai saat ini belum mengeluarkan kebijakan tentang:
- Sertifikasi terhadap berbagai inovasi teknologi,
- Perijinan,
- Belum teradopsi dalam akreditasi rumah sakit.
Sebagai contoh pemanfaatan teknologi informasi di bidang manajemen kesehatan adalah dengan membangun sistem informasi rumah sakit (SIR). Salah satu manfaatnya untuk kepentingan pengolahan data pasien yang digunakan untuk kalangan medis rumah sakit seperti data penyakit, riwayat penyakit pasien hingga sistem pelaporan perkembangan pasien ketika sedang menjalani perawatan. Bahkan untuk kepentingan manajemen rumah sakit itu sendiri peran teknologi digital ini dapat juga dipergunakan untuk menentukan kebutuhan tenaga di ruang rawat, pengklasifikasian klinis pasien berbasis kebutuhan perawat.
Selain itu dapat pula membantu dalam penerapan rekam medis. Pengertian rekam medis berbasis komputer secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitalisasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dan lain – lain), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis, untuk membantu pengembangkan e-health program dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar infomasi secara elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara real time melalui internet.
Kemajuan teknologi ini juga dapat membantu mengatasi masalah langkanya tenaga ahli di daerah dengan menerapkan pengobatan jarak jauh, seperti: telemedicine, teleconsultation, dan teleradiology.Dimana untuk saat ini, pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti institusi pendidikan, organisasi profesi, dan pelaku industri telah mengembangkan pengobatan jarak jauh. Telemedicine merupakan suatu layanan kesehatan antara dokter atau praktisi kesehatan dengan pasien jarak jauh guna mengirimkan data medik pasien menggunakan komunikasi audio visual mengunakan infrastruktur telekomunikasi yang sudah ada misalnya menggunakan internet, satelit dan lain sebagainya.
Tidak dapat kita hindari lagi bahwa saat ini rumah sakit harus bergerak cepat untuk menjadi salah satu pusat layanan kesehatan yang informatif dan tanggap pada situasi era digitilasasi 4.0 untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga menjadi pemenang dalam suasana yang kompetitif. (Sarwestu Widyawan)