Badan Kesehatan Dunia (WHO)¹ mendefinisikan komunikasi risiko sebagai pertukaran informasi dan
pandangan mengenai risiko serta faktor-faktor yang berkaitan dengan risiko
Strategi diperlukan karena:
- publik merasa takut, tidak berdaya dan bersikap menyangkal realitas yang terjadi.
- tidak percaya bahwa COVID-19 ada di sekitar mereka.
- belum ada vaksin pencegah.
- rumor dan informasi salah yang berkembang.
- kekhawatiran populasi berisiko (penyakit penyerta/ comorbid).
- isolasi/karantina.
- kasus kematian.
- stigma.
- tingginya beban sistem kesehatan dan kekurangan suplai peralatan.
Tujuan perubahan perilaku
Komunikasi digunakan untuk mengatasi hambatan menuju perubahan norma dan sosial. Perubahan perilaku akan lebih berkelanjutan bila didukung oleh empat unsur ini:
Konsep Komunikasi Perubahan Perilaku
Konsep utama yang digunakan adalah mendiskusikan perasaan terancam (terhadap COVID-19) dan efikasi (kepercayaan atas kemampuan diri) untuk memberikan respon terhadap ancaman tersebut. Jika ancaman (perasaan terancam) tidak tinggi maka orang tidak akan melihat pandemi sebagai hal penting bagi hidupnya. Demikian pula jika orang merasa sangat takut terhadap ancaman tersebut, maka mereka tidak akan berani melakukan inisiatif apapun. Keseimbangan yang ideal adalah meyakinkan orang bahwa kondisi COVID-19 ini bisa dikendalikan jika mereka mau melakukan tindakan dan respon sesuai dengan saran/pesan yang disampaikan.
Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran utama dalam Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Pencegahan COVID-19 adalah laki-laki dan perempuan yang tinggal di kabupaten/kota yang sudah atau belum memiliki kasus konfirmasi positif COVID-19, Sedangkan kelompok sasaran sekunder dalam kampanye ini
adalah Petugas Puskesmas dan Kader Kesehatan, Ormas, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama
Ruang Lingkup Pesan
- Persepsi risiko dan ketakutan terhadap COVID-19.
- Tingkat pengetahuan terhadap penyebab, gejala dan penularan.
- Tingkat kepercayaan, sikap dan kepedulian mengenai penyebab,
- gejala dan transmisi.
- Stigma, sebaran rumor dan hoaks.
- Aspek sosial dan budaya yang mempengaruhi perilaku.
- Perilaku umum yang perlu ditangani segera.
- Faktor penghambat dan pendorong terhadap perubahan/adopsi
- perilaku baru.
TEMA: PESAN GUGUS TUGAS COVID-19:
- PENURUNAN RISIKO: Pakai Masker, Jaga jarak, Etika batuk, CTPS, tidak mudik, di rumah aja, stigma, beribadah di rumah, nutrisi, olah raga, komorbid, kasus terkonfirmasi, probable, suspek, kontak erat.
- JIKA ADA GEJALA / PSBB: Pakai Masker, Tidak keluar rumah, Tidak berkumpul, Hubungi Puskesmas, dst.
- PESAN PENTING: Tidak mudik, Tidak piknik, Pemakaman dan lainnya sesuai dengan update
Sumber: Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) dalam Pencegahan Covid-19, Kemenkes 2020